Pembukaan program studi baru ini berkaitan dengan kebutuhan di masyarakat. Tri mengungkapkan, keberadaan dokter hewan menjadi sebuah kebutuhan. “Untuk kegiatan yang sudah rutin saja seperti Idul Adha, berapa banyak hewan kurban yang harusnya mendapatkan pemeriksaan? Ini buat menjawab kebutuhan itu,” terangnya.
Selama belum ada fakultas yang menjadi induk dari program studi itu, Tri menjelaskan, para mahasiswa itu akan bernaung di bawah Fakultas Kedokteran. Hal ini sejalan dengan keputusan konsorsium fakultas kedokteran hewan se-Indonesia.
“Karena laboratorium kesehatan dasar itu sama dengan kebutuhan di Fakultas Kedokteran. Nanti pengampunya dosen dari Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran. Mereka yang dari Fakultas Peternakan itu ya memang dokter hewan,” terang Tri.
Menyoal biaya kuliahnya, Unpad memberlakukan uang kuliah tunggal (UKT) yang besarannya mencapai Rp 13 juta per semester.
Tri mengungkapkan, Unpad tetap memberikan beasiswa untuk calon mahasiswa yang hendak menempuh pendidikan tinggi di kampusnya. “Selama mereka lolos dari seleksi akademik. Untuk program beasiswa Bidik Misi yang memang diperuntukan bagi mereka yang berlatarbelakang kemampuan ekonomi rendah tapi harus lolos secara akademik,” imbuh Tri.
Pada tahun 2016 ini, Unpad membuka kuota untuk 6.148 mahasiswa melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Kuota untuk jalur SNMPTN yang menggunakan nilai akademis siswa jumlahnya 3.049 sementara sisanya lewat jalur SBMPTN yang menggunakan ujian tertulis.
Jumlah ini menurun dibandingkan penerimaan tahun sebelumnya yang mencapai 6.460 kursi. (source : beritasatu)
0 Comments
